Sinopsis Novel Sang Penari Karya Ahmad Tohari
Alkisah di Pulau Bali hiduplah seorang pemuda desa yang bernama Putu. Dia hidup bahagia di tengah keluarga yang sederhana. Ayahnya bernama I Jagra yang menjabat sebagai Ketua Adat yang sangat disegani dan dihormati oleh segenap warga kampung, ibunya seorang wanita yang bijaksana. Dia juga punya seorang adik perempuan bernama Santi. Dia salah seorang dari pencetus gagasan berdirinya perkumpulan kesenian, yang berhasil menciptakan sebuah tontonan yang menjadi salah satu objek pariwisata. Selain itu Putu juga memerankan tokoh utama cerita sendratari berpasangan dengan Anak Agung Ayu Prami yang lebih dikenal dengan nama Gung Ayu, seorang gadis cantik Putri Anak Agung Ngrurah Gede, putri seorang bangsawan keturunan langsung dari raja-raja yang pernah bertakhta di puri.
Hubungan antara Putu dengan Gung Ayu bukan sekedar pasangan menari saja, tetapi mereka sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi hubungan cinta mereka ditentang oleh ayah mereka karena perbedaan kasta. Ayah Gung Ayu melarang putrinya untuk menari dan mengancam Putu supaya tidak berhubungan lagi dengan putrinya. Sedangkan ayah Putu tidak segan-segan menyuruh anaknya untuk pergi ke Jakarta dan tinggal bersama pamannya yang bernama Pak Made.
Di tengah perjalan menuju Jakarta Putu bertemu dengan seorang calon wartawati yang bernama Netty. Netty seorang gadis yang berpenampilan menarik, murah senyum, tetapi tidak berkesan murahan. Setibanya di Jakarta Putu di sambut hangat oleh Pak Made Paman dan Bibinya serta adik sepupunya yang bernama Darsana yang baru duduk di kelas 6 SD. Selain Paman dan bibinya serta adik sepupunya, di rumah Pamannya yang mungil juga tinggal 2 orang laki-laki bernama Mas Herman seorang salesman dan Indra yang bekerja sebagai konsultan teknik, juga 5 orang wanita yang semuanya bekerja sebagai pramugari udara.
Putu
cepat akrab dengan Herman dan Evi. Herman yang kecewa karena istrinya selingkuh
sering mencurahkan perasaannya kepada Putu, Evi yang dihianati oleh kekasihnya
yang bernama Freddy juga sering cerita tentang kekecewaan kepada Putu. Di Jakarta Putu ikut kursus Perbankan untuk
menghilangkan kejenuhan. Kursus itu terkesan mewah dengan Mbak Diah sebagai
costumer service yang begitu ramah, serta Pak Kartono sebagai instruktur
kursusnya. Di sana juga Putu berkenalan dengan Benny seorang teman kursusnya
yang berasal dari Batak.
Meskipun
tinggal berjauhan dengan Gung Ayu, tapi putu masih tetap berhubungan lewat
surat dengan bantuan Duarsa, teman Putu semenjak SMA dan Ratni pelayan Gung Ayu
kekasihnya Duarsa. Tapi sayang pada suatu hari semada yang pernah ditolak
cintanya oleh Ratni, balas dendam kepada Ratni dengan cara memberikan surat
dari Putu untuk Gung Ayu kepada Anak Agung Ngurah Gede. Sehingga Anak Agung
Ngurah Gede marah besar dan mengusir Ratni dan Puri. Karena malu orang tua
Ratni ikut-ikutan marah dan melarangnya untuk berhubungan lagi dengan Duarsa,
sehingga Duarsa kehilangan kontak dengan Gung Ayu. Sedangkan Gung Ayu sendiri
dititipkan oleh ayahnya di Puri Pamannya di Ubud.
Pada
suatu malam Putu nekat kabur dari rumah pamannya, karena telah terjadi
kesalahpahaman, Putu tidak tahan akan omelan pamannya yang terus menerus
memberondong dirinya karena cidera ketika ditempeleng preman yang pernah
dipukulnya karena mengganggu Beni teman putu ketika kursus perbankan. Karena
hari sudah sangat malam dan karena merasa sangat lelah, Putu tertidur di depan
gereja hingga pagi dan akhirnya bertemu dengan Pak Johanes seorang laki-laki
yang baik hati yang dengan sukarela mengajak Putu untuk tinggal di rumahnya.
Pak Anes tinggal bersama istrinya yang bernama Bu Anes dan anak laki-lakinya
yang bernama Andre, dia masih duduk di kelas 2 SMP. Kegiatan Pak Anes
sehari-hari membuka bengkel dengan dibantu oleh Sarman dan Gimin, dua orang
pemuda asal Jawa Tengah yang rajin sekali bekerja.
Pada
suatu malam rumah Pak Anes kedatangan seorang tamu utusan seorang pengusaha
kaya yang sedang mencari seorang guru tari untuk anak-anaknya. Pak Anes mencoba
menawarkan pekerjaan itu kepada Putu. Putu menerimanya dengan senang hati. Keesokan harinya Putu diantar Pak Johanes ke rumah Pak Wijaya, pengusaha kaya
yang sedang mencari guru tari untuk anak-anaknya. Tiba di rumah mewah tersebut
Putu dan Pak Anes disambut hangat oleh Nyonya rumah dan dua anak gadisnya yang
masih belia. Kakaknya bernama Laras dan adiknya bernama Julia. Hari itu juga
mereka meminta Putu untuk memulai mengajar menari. Mereka sangat bersemangat
untuk belajar menari. Hari-hari bergulir
cepat, kemajuan demia kemajuan mereka capai. Beberapa tarian yang diajarkan
kepada mereka dapat diserap dalam waktu yang singkat. Di Bali dipertontonkan
pesta kesenian Bali yang berlangsung selama sebulan penuh. Kedua gadis tersebut
mau menonton pesta kesenian Bali sekalian melihat-lihat keindahan Pulau Dewata tersebut.
Mereka mengajak Putu, tetapi Putu belum memberi jawaban atas ajakannya. Suatu
hari ayah datang ke rumah Pak Anes dengan diantar oleh Duarsa, Paman dan Bibi
serta Darsana adik sepupunya, untuk menjemput Putu kembali ke Bali. Walaupun
dengan berat hati terpaksa menyetujui ajakan ayahnya untuk pulang ke Bali.
Sebelum
pulang ke Bali, Putu memperkenalkan Duarsa dulu kepada Laras dan Julia, sambil
memperlihatkan hasil didikannya selama ini kepada Duarsa. Selain itu juga Putu
berpamitan kepada mereka bahwa dia akan pulang ke Bali dan berjanji akan
menjemput mereka di Bandara Ngurah Rai ketika mereka jadi pergi ke Bali. Waktu
yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, Laras dan Julia akhirnya pergi ke
Bali dan dijemput oleh Putu di bandara. Hampir tiap hari Putu mengantar mereka
menuju tempat-tempat wisata yang penting yang ada di pulau Bali. Hingga pada
suatu hari, tanpa ditemani Julia mereka saling mengatakan perasaan cintanya.
Dan pada waktu itu pulalah Putu baru mengetahui bahwa Laras sebenarnya orang
Bali yang mempunyai nama Anak Agung Putu Larasati. Ayahnya yang pengusaha kaya
itu sebenarnya ayah tirinya yang menikahi ibunya ketika dia masih kecil.
Sedangkan ayahnya menikah lagi dengan wanita pilihan orang tuanya dan sekarang
tinggal di Bali.
Suatu
malam Putu kembali latihan menari di Balai Banjar bersama pasangan mainnya,
yang kali ini bukan Gung Ayu melainkan Damayanti seorang guru kesenian SMP
lulusan Diploma tari yang bersifat superior angkuh cenderung seorang-olah
dialah yang paling hebat. Meskipun ada keragu-raguan di hati Putu tentang
kembalinya kejayaan sendratari seperti ketika dia menari berpasangan dengan
Gung Ayu, tapi Putu mencoba menjalani latihan sebaik-baiknya. Pagi yang cerah,
Ibu Putu menerima tamu yang tak lain adalah Laras yang akan mengajak Putu
jalan-jalan, Laras kelihatan sangat gembira. Di tengah perjalan Laras meminta
Putu untuk membujuk pemilik toko seni supaya menjual lukisannya yang diinginkan
Laras kemarin. Ketika lukisan itu diperlihatkan kepada Putu. Putu sangat terkejut
kerena lukisan itu adalah lukisan potret seorang wanita yang mirip Laras. Putu
berbincang-bincang panjang lebar dengan pemilik toko seni itu tanpa ditemani
Laras. Mengenai riwayat lukisan yang diinginkan Laras dan juga mengenai riwayat
hidup masing-masing. Ternyata pemilik toko itu bernama Anak Agung Anom yang tak
lain dan bukan adalah ayahnya Anak Agung Putu Larasati alias Laras yang jadi
korban perceraian ayah dan ibunya hanya perbedaan kasta. Ketika Laras menghampiri Putu seakan-akan
sedang dalam mimpi. Ternyata Laras juga masih keturunan raja. Dan yang paling
menggembirakan bagi Putu adalah bahwa ayahnya Laras tidak menentang hubungan
mereka, kerena takut anaknya menderita.
0 Response to "Sinopsis Novel Sang Penari Karya Ahmad Tohari"
Post a Comment