Sinopsis Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye

Suatu hari, sebuah kelurga kecil yang dihuni segelintir anak-anak manusia. Salah satunya seorang gadis cilik yang bernama Delisa. Ia merupakan anak bungsu di dalam keluarganya. Adapun saudara-saudara Delisa adalah Cut Fatimah, Cut Zahra dan juga Cut Aisyah. Keluarga Delisa berdomisili di Lhok Nga. Delisa dan saudara-saudaranya hanya tinggal bersama ibunya, karena  ayahnya  bekerja sebagai mekanik kapal yang berbulan-bulan ikut di kapal yang berlayar. Perasaan rindu kepada sang ayahpun selalu muncul di dalam benk hati Delisa.
Meski merindu, tetapi Delisa tetap menjalani hari-hari mereka tanpa sang ayah. Suatu hari Delisa mendapat tugas dari sekolahnya. Tugas tersebut adalah menghafal bacaan salat. Delisa giat sekali menghafal bacaan-bacaan tersebut. Terlebih ibunya menjanjikan ia hadiah jika Delisa berhasil menghafal baccan tersebut. Hadiah yang membuat Delisa semangat adalah kalung emas yang dijual di toko Ko Acan. Ko Acan sendiri merupakan sahabat ayah Delisa. 

Tepat tanggal 26 Desember tahun 2004, Delisa dan semua teman seisi kelasnya dijadwalkan mempraktekkan hafalan solat yang telah mereka hafalkan beberapa waktu yang lalu. Saat tiba giliran Delisa, sembari mengucapkan bacaan solat, tiba-tiba bumi bergetar dengan kencangnya. Semua tampak gonjang ganjing tidak beraturan. Selang beberapa menit kemudian air laut mulai naik ke daratan dengan cepatnya. Ia bagai tangan raksasa yang merengkuh segala yang ia jumpai, menghempaskan tanpa ampun. Bencana tersebut adalah gempa hebat yang disusul tsunami. Bencana yang telah memporak-porandakan kehidupan warga Aceh dan sekitarnya. Kurang lebih 15.000 orang meninggal akibat bencana ini. Termasuk di dalamnya ibu dan saudara-saudara Delisa. 
Delisa sendiri akhirnya selamat dari bencana tersebut. Ia tersangkut di semak belukar. Siku kanan Delisa patah dan kaki bagian kanannya terjepit di bebatuan. Setelah 6 hari terjebak di tempat tersebut, Delisa kemudian ditemukan oleh seorang prajurit relawan bernama Smith. Delisa yang dilihatnya sangat bercahaya kemudian membawa prajurit tersebut untuk masuk Islam. 
Karena suasana yang kacau balau, ayah Delisa yang telah mengetahui bencana tersebut tidak bisa menemukan Delisa. Ia menghabiskan beberapa waktu sebelum akhirnya bertemu dengan anak kesayangannya. Saat bertemu dengan ayahnya, Delisa bercerita banyak tentang apa yang ia alami saat bencana hebat itu datang melanda Aceh. Bencana itu tidak menghapus keceriannya. Termasuk saat kaki kanan Delisa harus diamputasi, semuanya tidak berhasil membuat ia murung. Ia bersama ayahnya menjalani hidup dari awal, menata kembali kehidupan yang sebelumnya telah dirusak oleh bencana besar tersebut. Meski jasad ibu dan ketiga kakaknya belum ditemukan, Delisa dan ayahnya mencoba untuk bersabar dan tabah terhadap apa yang sudah menjadi kehendak Allah SWT. 
Suatu hari Delisa melihat ada sebuah pantulan cahaya yang mengganggu penglihatannya. Rasa penasaran tersebut muncul di benak Delisa, Delisa pun mendekati pantulan cahaya tersebut. Tak disangka, cahaya tersebut merupakan pantulan kalung berukiran huruf D. Bukan hanya itu saja yang membuat Delisa kaget dan tercengang, kalung yang ia temukan itu berada dalam genggaman seorang ibu yang tak lain adalah ibunya sendiri. Seketika Delisa menangis tersedu, air matanya mengalir dengan derasnya. Seakan-akan ia belum bisa percaya jika yang ia temukan adalah jasad ibunya sendiri.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye"