Lengkap! Pengertian Pantun, Ciri-ciri, dan Contohnya

Hallo sahabat SI (Seputar Informasi), kali ini jumpa lagi bersama aku, yang pastinya akan update untuk nulis artikel. Yups, artikel yang berisi pengetahuan tentunya. Sebelumnya aku mau tanya nih, pernah enggak kalian mendengar istilah pantun? Itu lho yang sering dibawakan pelaku-pelaku komedian acara televisi. Atau salah satu tokoh di kartun Upin dan Ipin. Bicara tentang pantun, banyak sih jenisnya. Ada pantun jenaka, nasihat, dan masih banyak lainnya. Nah, sebelum aku bahas lebih lanjut lagi mengenai jenis-jenis pantun, aku akan jelasin ke kalian dulu. Apa sih pantun itu? Oh iya, artikel ini jangan diskip-skip ya bacanya. Hehehe... biar kalian mudeng tauk! ☺

1. Pengertian Pantun
Pengertian pantun berdasarkan KBBI adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. 
Selain pengertian menurut KBBI, pantun dapat diartikan sebagai puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.

2. Ciri-ciri Pantun
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

3. Jenis-jenis Pantun
Berdasarkan referensi yang aku dapatkan dari berbagai sumber, jenis pantun dapat dikategorikan menjadi 3. Berikut aku jelaskan di bawah ini.
A. Pantun Nasihat
Seperti namanya, pantun nasihat merupakan pantun yang berisi hal-hal baik. Hal baik tersebut dapat berupa saran, ajakan, bujukan, himbauan, teguran, anjuran dan tentunya berkaitan dengan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang ada di sekitar kehidupan manusia. Pada dasarnya, pantun nasihat bertujuan memberikan pandangan positif terhadap sesuatu hal. Misal saja, kamu bersikap sombong kepada salah seorang temanmu. Nah, karena sikap sombong merupakan sifat yang tercela atau buruk, kamu akan diingatkan agar menjadi pribadi yang baik melalui pantun nasihat. Mudah kan cara mempelajari pantun nasihat ini? Untuk lebih jelasnya, aku tuliskan beberapa contoh pantun nasihat.

Pagi-pagi pergi ke pasar Tuban
Tidak lupa membeli kedondong masam
Jagalah selalu kebersihan lingkungan
Agar hidup merasa sehat dan tenteram

Nenekku ahli meramu jamu
Dibuatnya ramuan dari resep rahasia
Janganlah kau bosan menuntut ilmu
Agar berguna di waktu tua

Pergi ke Progo membeli sayur
Tak lupa juga membeli bawang
Rajin-rajinlah kamu bersyukur
Agar kelak hidupmu tenang

Kelinci lucu berwarna abu-abu
Berlari-lari dengan ceria
Teruslah untuk menuntut ilmu
Agar kelak dirimu bahagia

B. Pantun Jenaka
Pantun jenis ini mengandung lucu yang terkadang membuat pendengar tertawa. Tapi tetap menarik kok karena pada intinya mengandung unsur-unsur kebaikan. 

Pergi ke pasar membeli kacang polong
Jatuh di jalan diinjak pejalan
Jika tidak ingin gigimu ompong
Rajin-rajinlah menyikat gigi

Rambut berantakan tak pernah disisir
Orang tertawa dengan kesenangan
Pengangguran berserakan seperti pasir
Kurang usaha dan keterampilan 

Mimpi hanya jadi angan-angan
Tak selalu puas akan hasilnya
Aku memang tidak tampan
Tapi banyak yang suka karena kaya

Air garam jangan diminum
Nnati digigit burung gagak
Gigi palsu lepas di depan umum
Semua orang terbahak-bahak

C. Pantun Agama
Pantun jenis ini dapat dikataka mirip dengan pantun nasihat. Berisi berbagai nasihat baik, akan tetapi pantun agama lebih fokus membahasa masalah religiutas antara manusia dengan Sang Pencipta.

Berjalan sendiri di malam hari
Bersama angin tetap ceria
Amalkan sunah dari para nabi
Hidup berkah dan bahagia

Burung kutilang suka terbang
Terbang gesit membawa angan
Bertemanlah dengan orang sabar
Agar pahala dilipatgandakan

Berdoalah dengan penuh ikhlas 
Hati menjadi tenteram dan manfaat
Cintailah para nabi dan rasul
Agar di akhirat mendapat syafaat

Hidung pesek seperti jambu
Tetap bersyukur pada pencipta
Alquran adalah jendela ilmu
Untuk semua umat di dunia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lengkap! Pengertian Pantun, Ciri-ciri, dan Contohnya"